Asal-usul dan Keluarga Raden_Wijaya

Asal-usul

Raden Wijaya adalah anak dari Rakeyan Jayadarma, raja ke-26 dari Kerajaan Sunda Galuh, dan Dyah Lembu Tal, seorang putri Singhasari. Dengan demikian, Raden Wijaya merupakan keturunan langsung dari wangsa Rajasa, yaitu dinasti pendiri Kerajaan Singhasari. Lihat artikel Kerajaan Singhasari untuk melihat silsilah Raden Wijaya.

Dyah Lembu Tal / Dyah Singhamurti

Ken Arok, raja pertama Singhasari (1222-1227) memiliki anak Mahesa Wong Ateleng dari Ken Dedes. Mahesa Wong Ateleng lalu memiliki anak Mahesa Cempaka yang bergelar Narasinghamurti. Menurut Nagarakretagama, Mahesa Cempaka memiliki anak Dyah Lembu Tal yang diberi gelar Dyah Singhamurti dan kemudian menurunkan Raden Wijaya[1].

Rakeyan Jayadarma

Rakeyan Jayadarma adalah raja ke-26 Kerajaan Sunda Galuh, anak dari Prabu Guru Dharmasiksa, raja ke-25 dari Kerajaan Sunda Galuh.

Setelah Rakeyan Jayadarma tewas diracun oleh salah seorang bawahannya, Dyah Lembu Tal kembali ke Singhasari bersama Raden Wijaya. Raden Wijaya seharusnya menjadi raja ke-27 Kerajaan Sunda Galuh. Sebaliknya, ia mendirikan Majapahit setelah tewasnya raja Kertanegara, raja Singhasari terakhir, yang merupakan sepupu ibunya.

Dalam Babad Tanah Jawi, Raden Wijaya disebut sebagai Jaka Susuruh dari Pajajaran.Ia dibesarkan di lingkungan kerajaan Singhasari.

Keluarga

Dari Pararaton, disebutkan Raden Wijaya menikah dengan dua putri raja, sedangkan Kakawin Nagarakretagama menyebutkan ia kawin dengan empat orang putri raja Kertanagara[2]. Keempat putri raja Kertanegara ialah Tribuaneswari (Sri Parameswari Dyah Dewi Tribuaneswari), Narendraduhita (Sri Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita), Pradnya Paramita (Sri Jayendra Dyah Dewi Pradnya Paramita), dan Gayatri (Sri Jayendra Dyah Dewi Gayatri).

Menurut Pararaton dan Kidung Panji Wijayakrama, Raden Wijaya juga menikahi Dara Petak, yaitu salah satu dari dua putri yang dibawa kembali dari Melayu oleh pasukan yang dulunya dikirim oleh Kertanagara yang dikenal dengan nama ekspedisi pamalayu pada zaman kerajaan Singhasari. Dara Petak merupakan salah seorang putri Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa Raja Melayu dari Kerajaan Dharmasraya[3].

Gayatri melahirkan dua orang putri yaitu Sri Gitarja dan Dyah Wiyat. Menurut prasasti Sukamrta dan prasasti Balawi, Wijaya memiliki seorang anak laki-laki dari Tribuaneswari bernama Jayanagara[4]. Sementara itu, Dara Petak melahirkan seorang putra, yaitu Kalagemet. Namun demikian, dalam Kakawin Nagarakretagama disebutkan bahwa ibu dari Jayanegara ialah Sri Indreswari (berbeza dengan nama keempat putri Kertanagara), sedangkan dalam Pararaton disebutkan bahwa Jayanegara sama dengan Kalagemet.